Selasa, 30 Juni 2009

Pop Art Berpihak

KONSUMERISME adalah sebuah paham penyangga sistem kapitalisme dunia untuk memperluas konsumsi produk dari industri yang terus berkembang dalam usaha meraup sebanyak mungkin untung dari modal yang telah dikeluarkan, lebih jauh untuk menciptakan repeat order sehingga produk dikonsumsi berulang-ulang dengan demikian keuntungan semakin bertumpuk. Maka tidak heran jika ada sebuah perusahaan yang memiliki keuntungan beberapa kali lebih besar daripada pendapatan perkapita beberapa negara berkembang.

Mengkonsumsi kebutuhan pokok untuk hidup (fungsional), tidaklah sama dengan mengkonsumsi untuk prestise, status hingga gaya hidup (life style) yang ditawarkan oleh konsumerisme yang didengungkan oleh sistem ekonomi kapitalisme. Konsumerisme menggoda manusia untuk mengarah kepada kondisi yang 'melampaui' (hyper) atau hyper-comsumption, sehingga tujuan mengkonsumsi bergeser dari kebutuhan (need) menjadi hasrat (desire) bahkan menjadi keinginan (want).

Dalam menciptakan masyarakat yang hiper-konsumtif (consumer society) berbagai strategi dan taktik hingga metode diterapkan oleh para produsen. Hal ini dilakukan dengan keseriusan yang sangat tinggi. Mereka mengembangkan kemasan (packaging) produk hingga promosi produk dengan begitu khidmat dalam tingkatan pengembangan tidak lagi hanya pada tataran kerajinan (craft), namun hingga keindahan yang sering tak kalah tinggi dengan seni murni (art). Kekuatan keindahan digunakan untuk memaksa manusia untuk berhiper-konsumtif.

Ruang pandang publik sekian persen telah terkooptasi oleh daya tarik billboard-billboard, spanduk, sign board iklan produk dan lain sebagainya, belum lagi waktu yang tersita memelototi iklan-iklan televisi Hal ini kemudian mempengaruhi bahasa visual di tingkatan masyarakat. Bahasa visual ini kemudian membentuk nilai-nilai keindahan yang populer.


Contoh klasik, estetika dan sensasi seni rupa digunakan untuk tujuan di atas, adalah Michel Roux ,CEO dari Carillon, perusahaan distribusi Absolut Vodka yang menobatkan Andy Warhol sebagai konsultan seni untuk melontarkan seri iklan Absolut Vodka sebagai seri seni rupa Pop Art di ruang publik yang bahkan mendapat apresiasi tinggi oleh berbagai kritikus seni, sehingga brand tersebut dapat masuk ke dalam entitas seni. Lebih jauh Warhol melibatkan Keith Harring, dan Harring meneruskannya kepada nama besar seni lainnya.


Andy Warhol and Keith Harring




Aplikasi Karya Keith Harring pada

Adidas x Jeremy Scott x Keith Haring Track Suit



Adidas x Jeremy Scott x Keith Haring LTD Adidas Adicolor







Aplikasi Pop Art dalam periklanan dan produk

Coca-Cola



Sprite



Nike x Lichtenstein Vandal High Premium - Pop Art Pack









Saya pernah melihat billboard dari suatu GSM di Indonesia yang mengambil tema Pop Art untuk mengiklankan produknya.
Saya lupa itu billboard GSM apa, khawatir salah sebut, ada yang tahu?
Mungkin iklan GSM tersebut terinspirasi dari karya ini:


6 komentar:

  1. waaaah gw g tw ki nm iklanny apa....

    BalasHapus
  2. Pop Art..

    identik sama aliran New-Wave gtu yakk??

    yg kaya disco-disco elektrik gtu?

    alaaahh.. INI MAH IKLAN 3 !!!

    ga benged dah ni iklaann..
    :p

    BalasHapus
  3. Shin-O-Shiinn : Nah itu dia bel, iklan 3 kan yaaa..
    menurut hemat saya, iya juga. karena dari pengamatan saya tentang video klip para musisi yang beraliran tersebut itu kebanyakan menyertakan pop art didalamnya. tapi klo identik..waaahh..saya kurang tahu..hehe

    BalasHapus
  4. sumpahh ki keren-keren .
    tp gw gg tau krn dmn na . hha*
    i like this !!!


    * thecoloroftiti.blogspot.com

    BalasHapus
  5. thecoloroftitie : hahahahaaa, dasar lo mah tiek..

    BalasHapus