Rabu, 01 Juli 2009

ANDY WARHOL (tribute to)

Ini adalah sebuah bukti napak tilas *ciela bahasanya!* Andy Warhol dengan karya-karyanya dan sikapnya di depan publik. Saya mengunduhnya dari YouTube. Sungguh ajaib memang ini manusia..
LETS CEKIDOT! ! !


Pop Art Menurut Sudut Pandang Saya


Bagi saya Pop Art bukan hanya sebuah nama aliran seni, lebih dari itu Pop Art merupakan sebuah medium komunikasi yang menyampaikan pesan keindahan kepada masyarakat awam melalui cara-cara yang mudah dimengerti oleh mereka dan menggunakan estetika masyarakat awam tersebut. Maka dari itu, umumnya objek yang terdapat pada karya sebuah aliran Pop Art merupakan objek yang terkenal atau familiar dimata masyarakat. Terkesan bahwa hasil karya Pop Art tidak berestetika, ya memang begitulah adanya, karena berfokus pada estetika masyarakat awam yang tidak membicarakan komposisi warna, gradasi, kontras, dan lain sebagainya. Yang terpenting bagi masyarakat awam adalah kehadiran icon terkenal dalam sebuah karya Pop Art.

Jauh sebelum kehadiran Pop Art, seni adalah suatu hal yang mahal dan eksklusif yang hanya dimiliki oleh orang kaya, media, dan seniman itu sendiri. Pada masa itu, mereka menterjemahkan keindahan melalui teori-teori idealis mereka yang memiliki filosofi tersendiri yang cenderung ngejlimet, ruwet, pokoknya bikin pusing deh. Dan kemudian lahirlah abstrak ekspresionisme. Sesuai namanya, masyarakat awam tidak dapat menikmati keindahan tanpa berpikir panjang dan mencerna hasil karya dari aliran ini. Butuh pemahaman yang seksama untuk mengartikannya.

Kemudian lahirlah pemikiran yang dapat mengubah keadaan tersebut, yaitu sebuah pemikiran untuk dapat menikmati keindahan hasil karya seni dengan cara yang lebih mudah dimengerti. Para seniman Pop Art tahu persis mana seni yang populer dan mana seni yang tidak populer, eksekusi seperti apa yang bagus, teknik macam apa yang bisa dinikmati khalayak luas, dan lain sebagainya.

Maka dari itu, menurut saya nih.. hasil karya dari aliran Pop Art cenderung ekstrim dan break the rules. Seniman berusaha sedemikian mungkin untuk manarik simpatik masyarakat luas. Dengan perpaduan warna yang ekstrim, bentuk-bentuk yang ajaib, tanpa memikirkan kaidah-kaidah teoristis yang mengandung filosofi didalamnya.

Saya yakin bahwa Pop Art itu takkan lekang oleh waktu. Buktinya, dari kemunculannya pada zaman dulu di tahun 1950-an hingga kini Pop Art masih megang banget. Apalagi beberapa tahun belakangan ini, setelah munculnya industri kecil kreatif yang makin menjamur, beeuuhh...Pop Art membumi sekali di Indonesia. Kita ambil contoh, banyak banget desain pakaian, desain aksesoris fashion, desain interior sebuah restoran, perkantoran, hotel, atau ruang publik lainnya yang mengusung aliran ini. Coba perhatiin deh desain baju keluaran distribution store, desain interior burger shop, coffee shop atau caffe yang konsumennya ditujukan untuk anak muda, Pop Art banget gk tuh..

Pop Art featuring Fashion















Beberapa desainer mengambil inspirasi yang bersumber dari seni kontemporer dan seni grafis, seperti karya Andy Warhol. Warhol sangat berpengaruh bagi desainer Yves Saint Laurent di tahun 1960-an. Sang desainer mengaplikasikannya dalam bahan dengan pengulangan warna-warna yang cerah dalam geometris skala besar.






Nusantara Punya Pop Art


Wedha's Pop Art Portrait

Wedha adalah seorang ilustrator kawakan di sebuah majalah besar nan terkenal, Majalah Hai. Wedha mulai mengaplikasikan aliran Pop Art pada ilustrasinya sejak tahun 1990-an di usianya yang ke 40 tahun. Di usianya yang tidak lagi muda, ia mengalami daya penurunan dalam penglihatannya yang mengakibatkan sulit baginya untuk melukis manusia secara realis sebagai objeknya. Dalam keadaan itu lah Wedha mencari cara untuk melukis manusia dengan cara yang lebih mudah, yaitu dengan membayangkan wajah manusia sebagai kumpulan bidang-bidang datar yang dibentuk oleh garis-garis imajiner. Beliau telah mengalami proses yang panjang dalam membuat karyanya. Untuk lebih detail, silahkan ke alamat ini :
http://desaingrafisindonesia.wordpress.com/2008/07/18/wedhas-pop-art-portrait/






Soekarno di Pop Art

Buah karya seseorang yang menamai dirinya 'Mas Gembol'. Silahkan berkunjung ke blognya di : http://menteridesainindonesia.blogspot.com






Cover Buku Cerita Bahasa Jawa - Asmara Ing Warung Lotis

Salah satu koleksi dari sebuah blog yang dikelola oleh Daniel Supriyono. Bekerja sebagai wartawan foto. Lahir dan besar di kota Kudus, Jawa Tengah. Pernah di Majalah Jakarta-Jakarta, HAI , Tabloid Infometro, koran Warta Kota, dan sejak 2002 bekerja di Tabloid NOVA. Tak ada salahnya menambah pengetahuan Anda, maka adri itu silahkan berkunjung ke : http://warungbarangantik.blogspot.com/